Jumat, 20 Desember 2013

Tentang Koruptor Kecil Berseragam Oranye

Korupsi. Siapa yang tidak benci dengan kata yang satu ini (kecuali koruptor dan teman-temannya). Namun, kadang secara sadar maupun tidak, kita sendiri yang membuat korupsi ini bisa tewujud. Saya beri satu contoh kecil namun sangat sering kita (atau saya) lakukan. Bayar parkir.

Saya sendiri seringnya sebal dengan tukang parkir. Apalagi tukang parkir dengan rompi oranye yang banyak di pinggir jalan. Entah mereka itu petugas parkir resmi atau bukan. Saya kasih satu contoh, misalnya di jalan Malioboro. Entah berapa puluh petugas parkir yang ada di sana. Saat kamu markir motor di sisi barat jalan, oleh seorang petugas parkir di sana kamu akan diberi sepotong karcis parkir. 

Modus korupsi pertama adalah biasanya kamu akan diberi karcis parkir bekas. Saya pernah beberapa kali diberi karcis bekas, namun kalau sedang ingin berdebat saya pasti protes dan akan meminta karcis yang baru. Biasanya petugas parkir itu akan kesal dan saya juga ga mau kalah pasang tampang jutek. Modus korupsi yang kedua, dan ini yang masih terjadi seakan-akan itu memang sudah lumrah dan bukan hal yang salah, adalah meminta bayaran yang lebih dari harga yang tertera di karcis parkir. Kalau di karcis parkir tertera Rp 1000 untuk motor, maka yang harus kita bayar ke tukang parkir adalah Rp 1500. Iya, dilebihkan 500 rupiah. Dulu, waktu di karcis parkir masih tertera Rp 500 untuk motor, saya biasanya membayar Rp 1000. 

"Bukan permisif, anggap saja sumbangan buat tukang parkirnya. Toh, cuma lima ratus perak ini!". Iya, kalau cuma satu motor. Kalau seribu? Trus jangan lupa kalikan 30 kali dalam sebulan. Itu bukan angka yang sedikit. Coba deh kamu berdebat dengan tukang parkirnya, paling dikatain pelit. Hanya karena lima ratus rupiah. 

Itu baru tukang parkir yang ada karcisnya, yang ga pakai karcis? Lebih banyak lagi. Mereka ini, ga peduli kamu markir cuma beberapa detik pasti akan dimintai uang parkir dan tak ada karcis parkir sama sekali. Mereka juga kadang jago, muncul hanya beberapa detik sebelum kau beranjak dari tempatmu memarkir kendaraan. Dan... tukang parkir ini ada di mana-mana. 

Ini bukan masalah 500 atau 1000 rupiah. Melainkan mengapa kita sangat permisif untuk membiarkan mereka mengambil uang kita yang bukan haknya. Para tukang parkir ini merasa bahwa itu memang kewajiban kita, memberikan 1000 rupiah kepada mereka. Dan kita merasa ini bukan hal yang salah. "Jangan naik kendaraan pribadi kalau tidak mau bayar parkir!", bukan, bukan itu masalahnya. Saya lebih rela membayar lebih mahal asalkan saya diberi karcis parkir resmi dan membayar sesuai dengan harga yang tertera. 

Saya jadi curiga, jangan-jangan korupsi di Indonesia ini ga bisa berhenti karena memang kita yang permisif. Apalagi untuk koruptor-koruptor kecil berseragam oranye ini.

Selasa, 17 Desember 2013

Tentang Buku Bacaan Untuk Anak Kelas 5



Saya punya adik bungsu yang sekarang duduk di bangku kelas 4 sd, namanya Muthia. Sebagai kakak, saya pengen adik saya ini tidak seperti kakak-kakaknya yang lain. Tidak, saya tidak ingin adik saya pintar dan jenius, saya cuma ingin adik saya ini punya niat membaca yang cukup baik. Saya sendiri bukan tipe penggemar membaca buku (buku bacaan selain buku teks wajib dari sekolah) waktu seumur Muthia. Waktu kecil saya cuma ingat sempat punya satu set buku cerita tentang lumba-lumba yang berwarna-warni. Selebihnya, saya tidak ingat lagi. Oh iya, saya juga ingat tentang buku sejenis ensiklopedia, tapi itu punya teman saya. Keren sekali rasanya buku itu, rasanya semua hal di dunia ini ada di buku itu (Ingat, waktu itu belum ada wikipedia). Niat membaca buku-buku bacaan baru mulai timbul ketika SMA. Saya membaca Totto Chan dan Sang Alkemis. Sampai sekarang pun, saya lebih sering membaca novel. Oh, saya juga ingat (entah waktu sd atau smp) saya sering membaca beberapa buku seri Goosebumps. Jangan lupa juga buku serial Lupus yang waktu itu bisa bikin saya ngakak ga karuan. Oke, kembali ke adik saya.

Sejauh ini, saya belum pernah melihatnya membaca buku selain buku teks sekolahnya. Itu pun (mungkin) dibaca ketika sedang mengerjakan PR, hahahh. Buku komik pun sepertinya tidak pernah dibacanya, padahal di rumah saya cukup banyak komik koleksi adik-adik saya. Saya jadi berpikir, apa mungkin nanti kalau dia sudah cukup besar, niat bacanya akan muncul sendiri? Ya seperti dulu saya (walaupun niat baca saya muncul karena terpengaruh lingkungan dan pergaulan di luar sekolah waktu itu). Padahal untuk sekarang ini, di rumah (yah walaupun saya masih jadi anak rantau) sudah cukup ada contoh untuk dia memulai membaca buku. Ayah dan ibu saya sering membaca buku-buku agama, adik saya juga cukup sering membaca novel (masalahnya, dia kalau membaca di kamar jadi tidak kelihatan sama adik saya yang bungsu). Trus kenapa anak ini rasanya belum punya niat membaca ya? Belum cukup contoh dari orang rumah? Anaknya terlalu hobi main? Atau budaya membaca buku dari sekolah juga masih belum terlalu dipedulikan? Hmm... Let's not blame each other!

Nah, sebagai kakak yang peduli (atau obsesif?), saya ingin mengenalkan adik saya kepada membaca buku sejak sekarang. Nanti (kapan-kapan) akan saya tuliskan kenapa baru sekarang saya ingin adik saya mulai membaca buku-bukunya sendiri sejak dini. Mungkin di rumah saya ada beberapa buku yang bisa menjadi bahan bacaannya tapi karena itu bukan bukunya sendiri makanya dia merasa tidak punya keinginan ataupun keharusan membacanya. Saya lalu berinisiatif untuk membelikan dia buku bacaannya sendiri. Saya pun mencari referensi buku bacaan yang cocok untuk umurnya melalui internet. Masukkan "buku bacaan untuk anak kelas 5" ke kolom pencarian di google, tekan enter. (Kenapa kelas 5, bukan kelas 4? gapapa, biar ganjil aja! Toh, setahun lagi dia sudah kelas 5.)

Screen capture pencarian "buku bacaan anak kelas 5" di google
Tidak terlalu banyak membantu memang ya kalau kita memasukkan kata kunci bahasa Indonesia di kolom pencarian google. Ada di salah satu tautan yang memberi solusi untuk langsung ke toko buku saja untuk melihat langsung ke toko buku dan memilih sesuai selere. Baiklah. Selanjutnya, mari kita masukkan "Books for 5th graders" ke kolom pencarian, tekan enter.

Screen capture pencarian "book for 5th graders" di google
Voilah, ada banyak referensi yang bisa didapatkan dengan memasukkan kata kunci berbahasa Inggris. Ada dari goodreads, greatschool, atau public-library-ini. Oke, bagus. Masalahnya adalah karena semua tautan tadi berbahasa inggris, tentu saja buku-buku yang menjadi referensi adalah buku-buku yang berbahasa inggris pula. Okelah, beberapa mungkin sudah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia tapi kok itu buku kayaknya berat amat ya untuk adek saya? Mengingat dia yang pemula dan tidak terlalu tertarik dengan membaca. Apa saya saja yang merasa buku-buku itu terlalu berat untuk anak kelas 5? Soalnya saya ingat ada beberapa kenalan saya yg sudah membaca buku Bumi Manusia-nya Pram sewaktu dia masih SD. Ett dah, saya saja baru membacanya beberapa tahun yang lalu. 

Saya ingin mengenalkan si bungsu dengan buku yang ringan-ringan dulu tapi tetap sesuai umur dia. Mungkin akan lebih mudah kalau saya ajak dia langsung ke toko buku dan biarkan dia sendiri yang memilih bukunya. Sayang, saya sedang tidak di rumah saat ini. Apa beli buku sesuai hobi dan kegemaran dia sekarang aja apa ya? Buku-buku tentang Coboy Junior, Blink, atau Coboy Junior begitu? Ah... saya bingung!

*Foto paling atas saya ambil dari sini 

Minggu, 15 Desember 2013

Daftar Lagu Suka Suka

Daftar Lagu Suka Suka  minggu ini:

5. ABBA - SOS
4. SNSD - Day By Day
3. Ratu - Dimanakah Kau Ada
2. One Republic - Dreaming Out Loud (Album)
1. Mariah Carey - All I Want For Christmas Is You

Saya jarang mendengarkan penuh satu album penyanyi. Album Dreaming Out Loud ini salah satu album yang hampir semua lagu di dalamnya ku suka. Paling favorit sih Apologize dan Stop and Stare. "Stop and stare... I Think I'm moving but I go nowhere...", kayaknya tema album ini adalah masygul. Kayaknya.

Di urutan 4 ada Day By Day-nya SNSD. Ini video klipnya cute (saya yg cewek aja bilang cute, apalagi cowok-cowok ya ^^), atau gwiyomi kata orang Korea. Ya ya... saya memang salah satu dari berjuta manusia yang terseret Hallyu atau Korean Wave. Muahahahh.

Dan karena sekarang suasananya menyambut natal di mana-mana, saya jadi memutar salah satu lagu bertema natal yang saya suka. Menurut saya All I Want For Christmas Is You ini sebenarnya lebih ke lagu cinta sih dari pada lagu natal, bagi yang ga tau lagunya coba deh simak liriknya.

Minggu, 08 Desember 2013

Daftar Lagu Suka Suka

Dulu, hari minggu (atau sabtu) saya identik dengan acara musik baik di stasiun tv lokal atau radio. Ada Mtv Ampuh, Clear Top 10, err apa lagi ya? Acaranya jauh bedalah jika dibandingkan acara musik jaman sekarang. Lebih sederhana, to the point, dan ga berisik ga jelas kayak acara musik sekarang. Nah, supaya blog ini agak rajin diaktualkan isi walaupun sedang ga punya ide, saya tiap hari minggu mau posting playlist lagu aja. Bukan lagu-lagu baru tapi lagu-lagu yang sering saya putar di playlist saya selama seminggu kemarin. Bisa saja lagu tahun 80-an muncul di playlist saya. Suka-suka saya begitu! Jumlah lagunya juga suka-suka saya, bhahak. Jadi, mari kita mulai Daftar Lagu Suka Suka minggu ini:

11. Daniel Kim - Pop Danthology 2013
10. Daft Punk  - Get Lucky
 9. Norah Jones - Don't Know Why
 8. Ariana Grande ft. Nathan Sykes - Almost Is Never Enough
 7. Anuar Zain - Musim Berlalu
 6. Anuar Zain - Sesucinya Cintamu
 5. PSY - Gentleman
 4. Bruno Mars - Treasure
 3. Joanna Wang - Lost In Paradise
 2. Joanna Wang - How I Feel About Businessmen
 1. Joanna Wang - As Love Begins To Mend

Akhir- akhir ini playlist saya memang didominasi sama Joanna Wang. Lagu pertama Joanna Wang yang saya dengar di radio adalah Bada-bada. Lagu-lagu yang ada di playlist di atas juga bukan lagu-lagu baru. Kalau suka dengan musik jazz tapi juga masih ada unsur popnya atau pop tapi ada sentuhan jazznya (halah!), dengan suara yang agak berat dan syahdu, lagu-lagu Joanna Wang bisa jadi pilihannya. Kalau yang ada di urutan sebelas, itu mash-up lagu-lagu pop luar negeri yang rilis dan populer di tahun 2013. Lumayanlah pengetahuan lagu-lagu satu tahun cukup dirapel dalam 5 menit saja. Hahahh.

Demikian Daftar Lagu Suka Suka perdana minggu ini. Semoga bisa nambah-nambah ide kalau sudah bosan dengan playlist yang itu-itu mulu. Dan semoga saya bisa konsisten bikin postingan seperti ini tiap minggu. Amin.


Sabtu, 07 Desember 2013

Selamat Jalan Nelson Mandela


Kepergian Nelson Mandela menjadi topik hari ini. Seluruh dunia berduka dan merasa kehilangan dengan kepergiannya. Usia saya 5 tahun ketika Nelson Mandela menjadi Presiden Afrika Selatan. Saya lupa kapan persisnya pertama kali mendengar nama beliau, namun di ingatan masa kecil saya beliau adalah Presiden yang sangat dicintai rakyatnya. Melalui televisi saya tau dia salah satu tokoh hebat dunia tanpa saya tahu waktu itu apa alasannya. 

Setelah agak besar baru kemudian saya mengenal istilah Apartheid. Iya, inilah yang dulu diperjuangkan oleh Nelson Mandela. Saat negara kita sudah memproklamasikan kemerdekaan, Afrika Selatan masih menjalankan pemerintahan dengan sistem Apartheid. Saat semua di negara itu di pisahkan berdasarkan warna kulit dan ras, mulai dari tempat tinggal, tempat rekreasi, toilet, bahkan tempat duduk. Itulah yang kemudian diperjuangkan Nelson Mandela.

Saat kesedihan atas kepergian Nelson Mandela ini diungkapkan oleh sebagian besar orang di dunia online, ada pula bagian dari penghuni dunia online yang kemudian bingung dan bertanya "Siapakah Nelson Mandela?" "Mengapa banyak yang sedih dengan kematiannya?". Ya, ternyata ada beberapa yang belum mengenal sosok Mandela, dan sepertinya kebanyakan dari mereka adalah remaja. Awalnya saya pikir hanya di Indonesia saja ada bertanya "Siapa sih Nelson Mandela", ternyata abg-abg di luar juga ada yang tidak tau

Para orang dewasa kemudian banyak yang menyayangkan, saya pun. Hal ini kemudian berkembang menjadi diskusi (dan cibiran) bahwa abg-abg sekarang seakan tidak terlalu peduli dengan hal-hal seperti ini. Ada yang mengatakan kalau abg sekarang cuma tahu artis-artis saja dibandingkan orang-orang seperti Mandela. Iya, benar. Abg-abg itu mungkin salah, tidak tahu dan tidak berusaha mencari tahu padahal segudang informasi ada di genggaman mereka. Namun, kita lebih salah lagi kalau hanya diam dan mencibir mereka. Sebagaimana apa yang dikatakan Nelson Mandela "Education is the most powerful weapon", jadi, ketika kemudian ada anak yang bertanya "Siapa sih Nelson Mandela?" berikanlah mereka jawaban atau paling tidak cara untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan mereka.

Selamat jalan Nelson Mandela, sekarang tugas saya untuk mengajarkan dan memberi contoh kepada adik-adik dan mungkin anak-anak saya kelak tentang siapa Anda dan apa yang telah Anda ajarkan kepada dunia.

Gambar dari sini



Kamis, 05 Desember 2013

16 Tahun Good Will Hunting



Hari ini, 16 tahun yang lalu, film Good Will Hunting rilis di Amerika. Oh, tentu saja saya tidak nonton pada saat itu. Tontonan film layar lebar saya waktu sd cuma sebatas Tutur Tinular. Banyak film-film bagus yang "Yaelah Bro telat banget" baru ku tonton bertahun-tahun setelah filmnya rilis. Salah satunya adalah film ini. Pertama kali nonton film ini waktu kelas 2 atau 3 SMA, entahlah saya agak lupa. Bersama film Education Of Little Tree, waktu itu saya nonton bareng dengan beberapa teman.

Beberapa waktu lalu, untuk kedua kalinya saya menonton kembali film yang dibintangi oleh Matt Damon, Robin Williams, dan Ben Affleck itu (saya baru nyadar belakangan kalau ada Ben Affleck di film ini -.-). Rasanya beda! Memang pengalaman hidup sangat berpengaruh ya terhadap sensasi dan rasa waktu menonton film. Samalah kayak sewaktu dengar lagu trus tiba-tiba nyeletuk "Nih lagu gue banget ini!", hahahah. Setidaknya itulah yang saya alami. Nonton film ini waktu SMA dibandingkan masa kini, film ini lebih terasa. Kalau dulu cuma perhatian tentang "pokoknya Will Hunting itu pinter walaupun ga sekolah tinggi2". Waktu kemarin nonton lagi, hal-hal tentang persahabatan, romansa, trauma psikis akibat masa lalu, memperjuangkan cinta, dan lain-lain semuanya dipikirin. Selain adegan dewasa, mungkin itu juga ya alasan kenapa film ada segmentasi umur :D. Ini kutipan favorit saya di film ini: "You wasted $150,000 on an education you could got for $ 1,50 in late fees at the public library" - Will Hunting. 

Sudah. Pokoknya yang belum nonton silahkan ditonton. Yang sudah pernah nonton tapi mau nonton ulang, silahkan tonton ulang. Siapa tau sensasinya beda!

foto dari sini

Minggu, 01 Desember 2013

Tentang Polisi Tidur

Saya yakin, semua orang yang membangun polisi tidur di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing tidak ada yang mempunyai niat tidak baik. Mereka berharap, dengan adanya polisi tidur maka jalanan di sekitar tempat tinggalnya akan lebih aman karena semua kendaraan yang melintas akan mengurangi kecepatannya. Polisi tidur buatan warga pun biasanya dibuat di tempat-tempat di mana banyak anak kecil bermain (maklum, tempat bermain gratis di luar ruangan untuk anak kecil semakin sedikit), ada tempat beribadah, atau pemukiman padat penduduk.

Namun, belakangan ini saya kok malah merasa sebal ya sama pembuat polisi tidur ini. Polisi tidur tambah banyak saja dimana-mana. Yah, mungkin karena pertumbuhan jumlah polisi tidur berbanding lurus dengan pertumbuhan kendaraan pribadi. Walaupun niatnya mungkin baik tapi kok saya sebagai pengguna jalan harus merasakan ketidaknyamanan yah? Apalagi dengan polisi tidur yang dibangun (atas inisiatif warga sekitar) di jalan utama (bukan gang atau kompleks perumahan). Mana kalau bangun polisi tidur sekarang ga main-main (ngasalnya). 

"Alah, jangan lebai deh. Kalau lewatinnya pelan-pelan kan ga papa!" Sekali- dua kali mungkin ga papa. Lah kalau tiap hari dan banyak? Di wikipedia tentang polisi tidur ini juga ada dibahas tentang dampak kesehatan polisi tidur yang tidak memenuhi ketentuan. Silahkan baca artikel ini juga kalau mau baca contoh kasus yang lebih banyak. Entah cuma saya atau ada yang lain juga yang perutnya merasa ga nyaman sesaat setelah melewati polisi tidur, padahal kecepatan kendaraan sudah saya turunkan. Apa mesti kendaraannya dimatikan kemudian didorong? Blah. Saya sering mikir kalau ada kendaraan yang sedang buru-buru membawa ibu yang mau melahirkan, kemudian melewati polisi tidur dengan tidak menurunkan kecepatan apa ibunya ga melahirkan sesaat ya? -.-.

"Ya tapi gimana dong? Kalau ga ada polisi tidurnya jadi pada ngebut. Kan bahaya banyak anak kecil dan pemuda?" (ini serius, di salah satu gang di Jogja ada plang peringatan untuk menurunkan kecepatan karena banyak pemuda). Huhuhh, saya kemudian bingung dan tidak punya solusi :(. Di sini memang tidak cukup sekadar menuliskan rambu-rambu untuk membatasi kecepatan kayaknya ya. Sama saja kayak marka jalan yang kayaknya cuma boros-boros cat putih. Mungkin, paling tidak membuat polisi tidur harus sesuai dengan ketentuan (ada di tautan wikipedia sebelumnya). Sayang di ketentuan itu saya tidak menemukan berapa jarak minimal antara satu polisi tidur dengan yang lain. Ada gang yang tiap 10 meter dibuatkan polisi tidur. Ada banget. Sebenarnya saya bisa banget loh protes kepada pembuat polisi tidur untuk menghilangkan polisi tidur yang dibuatnya. Silahkan baca penjelasan hukum tentang pembuatan polisi tidur di sini. Paling-paling disinisin "Kamu Geng Nero ya? Polisi tidur kan buat ngamanin jalan biar yang lewat pada pelan-pelan!". Ya begitulah.

Rabu, 27 November 2013

Mencari Karmila

"Karmila ada ga bu?" "Karmila-nya ada ga pak?" "Ada Karmila?"

Itulah saya beberapa hari lalu yang sedang berusaha mencari Karmila, novel pertama Marga T. yang terbit tahun 1971, di salah satu tempat membeli buku yang cukup terkenal di Yogya. Pertama kali berkenalan dengan Karmila waktu saya masih SD. Melalui sebuah sinetron yang ditayangkan di Indosiar saya mengenal Karmila dan Faisal, yang waktu itu diperankan oleh Paramitha Rusady dan Teddy Syach. Dulu jatuh cinta sama Teddy Syach juga gara-gara perannya sebagai Faisal (dulu ya, dulu...). Waktu itu musim banget ya kayaknya membuat sinetron yang diangkat dari novel-novel Indonesia (ah, nostalgia!). Bertahun-tahun setelah itu, entah apa yang membuat saya kembali teringat dengan Karmila. Saya kemudian membaca beberapa resensi tentang novel itu yang membuat saya jadi lebih tertarik untuk membaca novelnya. Baru beberapa hari yang lalu saya merealisasikan niat saya untuk mencari novel Marga T. itu. 

Apa yang membuat saya ingin membaca Novel Karmila? Waktu menonton sinetron Karmila waktu itu, saya masih SD (Yaelah, anak SD nonton sinetron. Ga heran gedenya hobi (nontonin) drama di kehidupan nyata XD). Pasti kapasitas berpikir pas saya SD dibandingkan sekarang pasti beda. Hmm, beda ga sih? Jadi ragu sendiri. Waktu itu saya jatuh cinta sama tokoh Faisal (toyor dah nih anak SD satu!). Lelaki brengsek yang menghamili Karmila yang akhirnya jadi sosok Ayah yang rela melakukan apa saja demi anaknya :'). Selain itu, melalui resensi yang saya baca, cerita di novel Karmila lebih kompleks karena adanya masalah agama. Seingat saya, waktu nonton sinetronnya tidak ada disinggung mengenai agama Karmila atau Faisal di situ. Apalagi dengan berlatar tahun 70-an pasti setting cerita di novel Karmila agak berbeda dengan novelnya yang bersetting 90-an. 

Sayangnya pencarian saya akan Karmila kemarin tidak berhasil. Kata penjual di beberapa kios, sudah lama sekali novel itu tidak ada. Ahh...
Ada yang tahu di mana saya bisa bertemu Karmila? Kalau ada kasih tau ya... 

Selasa, 21 Mei 2013

Pacco, Sashimi A la Sulawesi Selatan









Pertama kali mencoba sajian ini di rumah waktu masih kecil, mama yang membuatkan. Sajian ini memang salah satu kuliner dari kampung Ayah dan Mama saya di kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Kami  semua tinggal di Makassar, daerah yang terkenal dengan kekayaan hasil lautnya, maka ikan yang digunakan bisa bermacam-macam, tergantung selera pembuat. Kalau a la rumahku, ikan yang biasa digunakan ikan teri putih. Selain karena teri putih merupakan ikan favorit mama, ikan jenis ini juga harganya murah, bisa ditemukan kapan saja, dan mudah untuk diolah. 
Kenapa saya bilang ini sashimi a la Sulawesi Selatan? Karena pengolahannya tidak melalui proses pemasakan. Bisa dibilang ikan yang dikonsumsi dalam keadaan mentah seperti sashimi. Sashimi, salah satu kuliner Jepang yang sudah tidak asing lagi disebagian besar telinga Indonesia. Sajian yang terdiri dari ikan segar mentah itu biasanya dikonsumsi langsung begitu saja atau dimakan bersama nasi sushi dan bumbu khas jepang, wasabi.
Namun, karena kita adalah Indonesia, dimana sajian kulinernya terkenal dengan bumbu dan rasa yang tajam maka, maka menu pacco hadir dengan ciri khas kuliner Indonesia itu. Namun jangan khawatir, pembuatannya sangat sederhana dan mudah. 

Berikut adalah resepnya:

Bahan:
  1. Ikan teri segar
  2. Jeruk nipis
  3. Jeruk sambel
  4. Lombok kecil (sesuai selera)
  5. Kacang tanah goreng
  6. Garam
Cara Membuat:
  1. Bersihkan ikan teri dari kepala dan tulangnya. Lalu cuci kembali dengan air matang.
  2. Tambahkan perasan air jeruk nipis ke ikan yang sudah bersih, rendam selama 10 menit, sisihkan.
  3. Ulek lombok, kacang tanah, dan garam. 
  4. Peras ikan yang sudah disisihkan tadi sampai air jeruk nipisnya hilang.
  5. Tambahkan bumbu yang sudah diulek ke dalam ikan dan tambahkan jeruk sambel. Aduk sampai rata. 

Tips:
- Ikan teri yang digunakan harus benar-benar segar, baru naik dari lautlah kalau bisa. Jika ikannya kurang segar, ikan akan amis dan mudah hancur saat diolah.
- Perasan jeruk nipis yang digunakan agak banyak. Selain untuk menghilangkan bau amis, air jeruk nipis juga berfungsi untuk membunuh bakteri yang ada di ikan. Jeruk nipis juga bisa diganti dengan cuka dapur.



Sajian ini enak dikonsumsi bersama dange, makanan yang berasal dari daerah yang sama yang terbuat dari sagu yang diolah dengan cara dibakar. Tidak ada dange dikonsumsi bersama nasi hangatpun tidak kalah enak. Ahh... jadi lapar... :Q


Berbicara tentang kandungan gizi, berikut adalah kandungan gizi per 100 gram Pacco :

Energi: 233 kkal
Protein: 27 gram
Lemak: 11 gram
PUFA: 4 gram
Karbohidrat: 10 gram
Vit. C: 18 mg
Vit. A: 460 μg


Dari kandungan gizi di atas, bisa kita lihat bahwa kandungan PUFA (polyunsatureated fatty acid) pada sajian ini cukup tinggi yaitu sekitar 4 g/100 g. Sebagaimana yang sudah diketahui, salah satu jenis PUFA yang banyak terdapat pada ikan laut adalah omega-3.
Omega 3 adalah salah satu zat gizi esensial, artinya tubuh kita tidak bisa meproduksi sendiri sehingga perlu asupan dari luar. Soal manfaat, omega 3 ini memiliki sangat banyak manfaat bagi tubuh mulai dari perkembangan otak pada anak, antiinflamasi, untuk mengurangi penuaan fungsi kognitive, dan masih banyak lagi.

So, pacco ini bisa jadi alternatif bagi ingin mengolah ikan laut dengan cara yang beda. Bahan dan cara pengolahan yang sangat sederhana, kandungan zat gizi yg oke punya, dan sensasi mengonsumsi ikan mentah yang unik. Selamat mencoba...





Minggu, 03 Februari 2013

Nyasar-Dalam-Gedung-Phobia

Saya selalu deg-degan kalau masuk ke mall yang baru pertama kali saya kunjungi. Sebenarnya tidak cuma Mall tapi juga gedung-gedung beasar yang di dalamnya banyak ruangan, kayak hotel, gedung perkantoran, dan rumahnya Nassar-Musdalifah (tapi yg ini saya belum pernah masuk). Saya takut nyasar dan tidak bisa keluar dari dalam gedung. Saya belum tau apa ini salah satu jenis phobia, walaupun saya juga belum sampai tahap ini sih. Dari phobialist.com saya juga tidak menemukan phobia jenis ini (malah geleng2 baca jenis-jenis phobia yang aneh bin ajaib, masa ada phobia sama tangan *tercekat*).

Sebenarnya hal ini belum terlalu mengganggu sih, cuma kadang merasa konyol sendiri. Apalagi kalau masuk bangunan sendirian. Padahal kan banyak orang yang bisa ditanya kalau misalnya pun saya akhirnya nyasar. Tetap saja kalau sudah mulai di dalam gedung pasti agak deg-degan apalagi kalau tidak berhasil menemukan jalan keluar. Kejadian yang paling traumatik (halah!) itu pas saya masuk ke Plaza Tunjungan Surabaya. Pas masuk, pede, dan karena niatnya memang cuma ngadem dan pinjam toilet jadi tidak masuk ke toko-toko di dalamnya. Sewaktu mencari pintu keluar, tiba-tiba bingung saya ada dimana, siapa saya, apa yang terjadi, dimana anakku... Oke, serius. Saya betul-betul panik dan entah kenapa saat itu saya tidak bertanya ke satpam Mall yang seingat saya saat itu banyak mondar-mandir. Dan akhirnya... Saya bisa keluar dari situ, lewat pintu masuk barang. Blah.

Jadi, apakah saya akan menghindari memasuki mall, hotel, dan bangunan apa saja yg dalamnya bisa bikin saya nyasar? Oh tentu tidak. Kalau masuk ke "tempat baru" seperti itu saya biasanya sudah siap-siap. Hafal jalan keluar, tau posisi saya dalam gedung, dan menandai tanda-tanda yang dapat memudahkan untuk menuju jalan keluar. Yah walaupun kadang juga masih sering nyasar sih. Saya jadi mikir mungkin akan lebih baik kalau saya punya GPS khusus untuk dalam gedung, ada ga sih? 

Minggu, 13 Januari 2013

Begini Ceritanya Waktu Saya Memutuskan Untuk Nge-Fans


Akhir pekanku kali ini sangat produktif dengan tema All About Daniel Kim. ("--)/||tembok kosan||

Pertama kali mendengar karya Daniel Kim di radio sekitar sebulan yang lalu. Pop Danthology 2012, yaitu mash-up sekitar 50 lagu pop internasional yang dirilis dan populer di tahun 2012. Saya langsung tertarik ketika pertama kali dengar. Beberapa hari setelah itu, akhirnya saya carilah itu dan ketemu linknya berupa video di Youtube. Ternyata selain lagu, video klipnya juga di-mash-up. Ah, saya tambah suka lalu mengunduh dan ditonton beberapa kali. Namun sampai di situ saja.

Sabtu, 10 Januari 2012 saya insomnia karena depresi. Kapan-kapan saya akan cerita tentang depresi saya ini karena sekarang kalau membayangkan masih membuat saya patah hati. Lanjut...
Akhirnya saya mencari hiburan di Youtube dan teringat ingin melihat Pop Danthology 2011 dan 2010 yang dibuat oleh orang yang sama. Menurut saya, keduanya tidak sebagus Pop Danthology 2012. Penelusuran pun saya lanjutkan dengan langsung ke kanal Daniel Kim di Youtube, kemudian saya menyaksikan ini...


Fufufu, selain jago mash-up lagu-lagu ternyata suaranya bagus. Penelusuran pun terus berlanjut dan akhirnya nonton beberapa video. Kemudian fakta-fakta selanjutnya ditemukan: jago dance, bisa main gitar, dan he's a teacher. Aih mak. Namun belum memutuskan untuk nge-fans. Artis-artis lain juga banyak yg suaranya bagus, jago main alat musik, dan jago nge-dance yah walaupun mungkin ga jago bikin mash-up lagu-lagu.

Perlu saya jelaskan dulu kalau saya tidak punya artis/penyanyi/apalah-itu-semua idola. Pun saya sangat suka sama sebuah lagu misalnya, saya tidak akan terlalu tertarik dengan penyanyi-nya secara personal. Cukup mengagumi dan menikmati karyanya. Padahal saya pengen gabung ke PSL (Princess Syahrini Lovers) kalau bisa cabang Jogja supaya dekat, soalnya saya penasaran-entah-mengapa. Tapi saya kan ga nge-fans sama Syahrini. Sad.

Like facebook fans page, done. Follow twitter account, done.

Kemudian saya menemukan tautan salah postingan blog Daniel Kim. Judulnya kembali membuat saya tertarik : Race and The Obsessive Personality Jews and Koreans *klik*. Selanjutnya, tulisan ini yang membuat saya akhirnya nge-fans dengan Daniel Kim. Yah, blog-nya tentang obsessive-compulsive personality disorder (OCPD) membuat saya kembali ber-wow. Walaupun saya tidak tahu tentang OCPD, namun tulisan Daniel tentang itu dan hal-hal yang berkaitan tentang psikologi lainnya sangat menarik dan mudah dimengerti tapi tetap ilmiah.

Namun, tidak bisa dipungkiri. Gabungan keseluruhan yang saya tulis di atas yang membuat saya memutuskan mulai nge-fans Daniel Kim sejak 13 Januari 2013 pkl  03.27 WIB. Ditambah pembawaannya yang menyenangkan (entahlah klo cuma pencitraan, semoga tidak), itu sudah!

Silahkan ke sini kalau mau tahu semua jejak digital Daniel Kim. 

Belakangan saya baru sadar kalau saya nge-fans orang Korea Selatan. Sangat mainstream seperti anak muda masa kini, hahahahh. Daniel Oppa, kya...

*foto Daniel Kim diambil dari sini 

Jumat, 11 Januari 2013

Song And You

Kemarin di radio saya mendengarkan sebuah lagu. Lagu itu kemudian mengingatkanku akan seseorang. Langsung, tanpa mikir. Setelah saya cari tahu, lagu itu berjudul Impossible yang dinyanyikan oleh James Arthur. James memang membawakan kembali lagu ini dengan lebih laki (yaiyalah, yg nyanyi laki!) setelah sebelumnya dinyanyikan oleh Shontelle dengan lebih cewek (aakkk... dihajar bolak-balik.). Oke, saya memang tidak berbakat menggantikan Bens Leo menjadi pengamat musik yang sering nongol di infotainment.

Kembali ke Impossible. Kepada siapa saya teringat dengan lagu ini? Dia adalah Osha, teman kos saya dulu. Kenapa lagu ini mengingatkan saya? Tentu saja bukan karena lirik (yang baru hari ini saya googling), dia sudah punya pacar dan saya masih suka pria. Impossible-nya Shontelle adalah satu dari banyak ringtone yang pernah dipakai Osha yang teringat di otak saya. Osha tergolong teman yang menurut saya cukup sering mengganti ringtone hp (dibanding saya yg ganti 6 bulan sampai setahun sekali, mungkin).

Jadi ini mau cerita tentang Osha atau Impossible?
Bukan keduanya. Ini tentang lagu yang tiba-tiba mengingatkan tentang seseorang dan ketika kau mendengarnya lagi dan lagi maka seseorang itu yang akan kau ingat. Tentu saya tidak membicarakan tentang romantisme yang mungkin ada di benak sebagian orang saat membicarakan lagu dan kenangan. Saya kasih contoh lainnya. Ketika saya mendengar Tentang Seseorang-nya Anda, yang ada di ingatan saya adalah sepupu saya. Kenapa? Saya ingat sekali komentarnya waktu lagu itu terputar di playlist hp saya saat kami berbagi earphone "Kau dari SMP sampai sekarang (waktu itu kami sudah sama2 kuliah) masih suka dengar lagu ini". Selanjutnya ketika mendengar lagu Tentang Seseorang, maka komentar sepupu saya itu yang teringat.

Ini bukan tentang lagu kenangan yang disengaja dan (sekali lagi) penuh romantisme. Saya teringat Intan ketika mendengar First Love-nya Nikka Costa, teringat Ayah ketika mendengar Mr.Simple-nya SuJu (ketika booming, Ayah saya sering nyanyi lagu ini. Hahahh), atau teringat Ippy ketika mendengar Owl City yang saya lupa judulnya. Tidak semua teman bahkan teman dekat mempunyai, ehm saya menyebutnya dengan, lagu pengingat. Namun ada juga yang cuma kenal sepintas tapi dia punya lagu pengingat di otakku. Sepertinya otakku yang memilih, bukan saya (catatan: kemungkinan otakku tidak menjadi satu bagian dengan diriku). Hal-hal sederhana dan biasanya tidak disengaja dapat membuat sebuah lagu menjadi lagu pengingat. Selama ini saya tidak bisa memilih lagu pengingat seseorang

Saya suka ketika sebuah lagu bisa menjadi pengingat dengan seseorang. Supaya tidak gampang melupakan atau tidak sengaja terlupakan dgn seseorang. Mengutip kalimat Kevin di Home Alone 2 "Maybe they don't forget about you, but they forget to remember you".  Kalau lagunya malah mengingatkan orang yang mau kita lupakan gimana dong? Itu sih derita masing-masing ya... :p

Minggu, 06 Januari 2013

Kalender 2013

Sampai dengan tadi pagi saya belum punya kalender 2013. Kasihan betul, padahal biasanya sebelum masuk Januari saya sudah punya kalender untuk tahun berikutnya. Ada sih memang kalender di hp kalau untuk sekadar melihat tanggal tapi hal yang terpenting dari kalender tidak ada di kalender hp. Yak, keterangan hari libur, mwahahahh.

Akhirnya tadi pagi saya mencetak sendiri kalender 2013. Yang paling penting kan ada keterangan kapan hari libur untuk setahun ke depan. Saya mencetak dari sini, silahkan cetak sendiri kalau mau. Kalau mau bagus sih cetak berwarna trus laminating deh. Kalau saya cuma modal kertas A4s, tinta hitam, dan isolasi bening.