Senin, 14 September 2009
Lagu Pengantar Tidur toh...
Jeng..jeng... pas ketemu pertama, seperti bayi-bayi lainnya pasti bayinya bakalan takut *ngeles, emang kamunya nakutin kali wa*. Tapi dengan pendekatan yang sangat sempurna, yaitu ngajakin jalan2, ehmm, lebih tepatnya gendongin keluar tapi saya yang jalan akhirnya bayi itu luluh juga. Yes!!
Oh, iya lupa nama bayinya Naufal, ponakan saya alias anaknya kakak sepupu saya. Anaknya lucu, gendut, putih, rambutnya jingkrak, lucu bgt pokoknya. Trus, si Naufal sekarang paling suka ngomong "apa" pake gaya nantangin, sumpah lucu abis.
Trus, tiba giliranmenidurkan si bayi (mama papanya lagi g ada), saya ma sepupu lah yang diberi kehormatan tersebut. Si bayi lalu dinaikka ke atas ayunan, trus di ayun penuh perasaan *tsahhh*. Trus, kata sepupuku "ayunnya yang kencang, biar cepet tidur". Saya lalu mengayun agak kencang dikit *g berani kencang-kencang bo, ntar mabok anak orang*. Trus sepupuku ngomong lagi "sambil nyanyi juga", oke, lalu saya pun melantunkan lagu anadalan "nina bobo". Sepupuku trus ngomong "lagunya bukan itu, lagunya pake dari sabang sampe merauke aja" ett dah saya percaya g percaya. Si bayi juga masih aja belum tidur.
Gantian kini giliran sepupuku yang mengayun si bayi. Yang begonya adalah sepupuku nyanyiin semua jenis lagu, dari lagu perjuangan, lagu daerah *khas ambon*, lagu jadul, lagu2 islami, lagu2 kristiani *sumpah ini dudul*, dan entah lagu2 apalagi yg dinyanyiin sama sepupuku buat pengantar tidur si bayi. Trus saya juga jadi ikut-ikutan deh nyanyiin lagu kebangsaan "Indonesia Raya", pada gila emang. Dan hasilnya.....
Si bayi sukses tidak tidur, melainkan tertawa-tawa dalam ayunannya. Iyalah, mungkin si bayi mikir "ni tante-tante gw nyanyiin apaan sih? Mana suaranya jelek2 lagi, ampun". Untung si bayi ga nangis-nangis sambil tutup kuping.
Teman-teman yang lain gimana? Punya pengalaman seru menidurkan bayi?
Selasa, 08 September 2009
Kalau Mau ke Belakang toh...
Sebenarnya saya pengen banget ke belakang *ngomongnya pake bisik-bisik*. Ya amplop... Emang kampusmu g punya WC wa? Sampe harus balik kosan segala. Sebenarnya sih punya, banyak malahan. Tapi g tau, udah kebiasaan saya dari dulu g pernah buang air besar di WC kampus. Jadilah klo saya kepengen itu harus buru-buru
Hmm... hal ini bukan karna wc nya g cocok (misalnya kotor, horor, atau apalah), tapi ini emang udah jadi kebiasaan saya dari dulu g bisa k belakang di tempat yg baru (padahal saya dah kuliah di kampus saya 3 tahunan loh... tapi kok?). Namun, kalo dah terbiasa sama tempat itu baru deh bisa. Jadi, kalo mau tau saya sudah biasa dan betah ma satu tempat liat aja, saya bisa bab disitu g? hehehehhh!
Sebenarnya sih, menurut saya, kebiasaan saya ini termasuk kebiasaan yang buruk. Selain ga baik buat kesehatan (menahan ke belakang bisa menyebabkan konstipasi), kebiasaan itu juga bakalan nyusahin diri sendiri. Ya iyalah... beribet gitu loh, setiap mau ke belakang harus pulang ke kosan dulu. Mending kalo lagi di tempat yang dekat dengan rumah atau kosan, lah kalo lagi jauh? Mati aja. Tapi, biasanya kalo dah g tertahankan lagi (bahasamu....), mau g mau, bisa g bisa, ya harus di tempat yang tersedia aja.
Adoh... mudah-mudahan kebiasaan buruk saya ini bisa berubah.
Gimana dengan teman-teman semua, apakah susah bab di sembarang
Senin, 07 September 2009
ANGKRINGAN Party
Inti acaranya sendiri yaitu buka bersama, g ada agenda lain sambil nungguin buku puasa, makanya kemaren jadi nonton bareng Youtube pendakian Merapi via jalur selatan *thanks to bety and hotspot* sambil nungguin para undangan datang, hehehehh... Iya, kita memang undang beberapa anak mapala lain yang kita kenal, biar nambah silaturrahim gitu!
Tibalah waktu berbuka, bersamaan dengan datangnya para tamu yang diundang itu. Tamu yg datang anak-anak dari Pasains (mapalanya F. Mipa UGM) 6 orang (Deka, Memet, Arif, Nohan, Fuji, aduh satunya lupa maapkan saya). Mari serbu angkringan.....
Dan para tamu itu (yg seluruhnya cowok) langsung bakar
Menu buka puasa: Es teh, susu jahe, brownies bluberry, puding nangka, cocktail, berbagai macam gorengan, nasi kucing, sate usus, dan sate ayam. Dan saya sukses menghabiskan segelas susu jahe, 3 gorengan, 2 nasi kucing, 1 sate ayam, 1 ptg brownies, 1 ptg puding. Huhu-haha!
Sambil makan, sambil ngobrol2 seputar kegiatan mapala dan obrolan ringan lainnya, obrolan angkringanlah pokoknya, hehehehh...
Acara ditutup dengan pameran foto-foto dari laptop Hari (anak mapala fisipol yg datang belakangan). Foto-foto waktu hari dan teman-temannya mendaki ke Semeru. Sebenarnya, saya agak-agak takut liatnya karna selain nunjukin foto2 semeru yang cantik, hari waktu itu juga memperlihatkan foto korban (alm. Andika) saat ditemukan, waktu peristiwa naas itu. Merinding say liatnya, makanya saya g berani liat lama-lama.
Angkringan party kali ini alhamdulillah sukses! Yeyy... Thanks buat temen-temen mapadok yang telah berpartisipasi dan juga para tamu undangan yang telah hadir, hehehehhh.
ps: Waktu saya nulis ini, tiba2 goyang, eh... ternyata gempa lagi, astagfirullah! Semoga tidak ada korban pada gempa kali ini. Katanya gempanya 6,8 SR, Innalillahi wa Inna Ilaihi Rajiunn!
Jumat, 04 September 2009
PDA(M?)
Tulisan ini saya copy paste dari artikel saya di politikana yang saya posting 20 jam sebelum tulisan ini saya copy paste ke blog ini.
Sebelumnya saya mau curhat dulu, sesaat sebelum tulisan ini akan saya terbitkan tiba-tiba semuanya gelap dan laptop mati (baterenya saya copot). Sial! Padam listrik setempat, yang mati cuma beberapa kamar kos di lantai atas . Untung, beberapa menit kemudian listriknya kembali mengalir. Cukup curhatnya! Jadiah saya menulis ulang tulisan saya tadi dan diawali dengan curhatan.
Aduh... tadi tulisannya awalnya kayak mana yak?
Siapa yang di tempat tinggalnya menggunakan PDAM sebagai sumber air untuk kegiatan sehari-hari, entah itu minum, masak, mandi, mencuci, dll. Kalau anda salah satunya, pertanyaan selanjutnya, apakah anda biasa meminum air PDAM dari keran tanpa dimasak atau melalui proses terlebih dahulu? Hehehh, kalau saya sih tidak.
Padahal dari namanya sih PDAM, Perusahaan Daerah Air Minum, berarti produk akhir yang dihasilkan yaitu air minum. Menurut KEPMENKES RI NOMOR 907/MENKES/SK/VII/2002 air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Jadi, menurut saya air dari PDAM itu bisa langsung kita konsumsi tanpa kita masak atau proses lebih dahulu. Tapi, pada kenyataannya siapa yang biasa minum air PDAM tanpa diolah dulu? Ayo ngaku.
Menurut saya, air dari PDAM hanya memenuhi kualitas sebagai air bersih menurut PERMENKES NO.416 THN 1990, dimana pengertian air bersih yaitu air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Jadi nama perusahaan PDAM seharusnya diganti menjadi PDAB (Perusahaan Daerah Air Bersih) saja. Air minum sudah pasti air bersih namun air bersih belum tentu air minum.
Atau sebenarnya air PDAM itu bisa langsung diminum cuman saya aja yang ga mau minum langsung karna takut kenapa-kenapa? hehehehh. Atau jaman dulu, dulu banget, air dari PDAM bisa langsung diminum tapi sekarang karna pencemaran terjadi dimana-mana (pencemaran udara, tanah, air, nama baik, dll) sehingga air PDAM sudah tidak dapat diminum langsung? Entahlah, saya juga ga tau.
Kalau menurut saya sih, PDAM seharusnya aqiqah lagi buat ganti nama, hehehehh...
Oh iya, tulisan ini terinspirasi dari kuliah tadi pagi *seandainya saya sering terinspirasi oleh kuliah...*
gambar ngambil di sini
Selasa, 01 September 2009
Telat dan Seceng
No, I'm not kidding you. Pertanggal 31 Agustus 2009 melalui suatu urung rembuk yang sangat alot sampai ada pertumpahan darah, halah, akhirnya diputuskan bahwa:
- Yang telat masuk kuliah, ga peduli berapa menit, akan dimintai upeti sebesar seribu rupiah alis seceng dimana duit itu akan menjadi milik negara gabuza-family.
- Para telaters akan dicatat dan ditagih (akan lebih baik klau sadar diri, sehingga tidak perlu ada pertumpahan darah) oleh petugas pencatat telat atau panggil saja mereka ekselat (eksekutor telaters).
- Yang telat lebih dari 15 menit akan diberi keringanan g usah ikutin kuliah, loh? Kamsudnya, ga usah masuk gitu loh jeng!
- No ngeyel!
Ini semua bukan tanpa alasan dilakukan. Dengan dimasukinya semester baru (dan kayaknya tahun terakhir, amin!), gabuza family ingin meninggalkan citra baik di depan paradosentercinta (catat, di depan, dibelakang? who knows?). Mendengar berita dari burung bul-bul yang ga sengaja seliwer-seliwer di gedung kuliah bahwa ada beberapa dosen yang murka dan berniat mengutuk para warga negara gabuza family (entah itu kutukan badan akan dipenuhi bulu atau bersin 7 hari 7 malam nonstop) sehubungan dengan punctuation alias ketepatan waktu. Para dosen itu tidak senang ketika akan mentransfer ilmunya ehh, para murid malah g ada atau saat lagi konsentrasi mentransfer ilmu tiba-tiba ada commercial break tiba-tiba lewat tanpa perasaan berdosa membuyarkan konsentrasi mereka.
Nah, atas latar belakang di atas maka peneliti ingin, halahhhh, maka beberapa orang di gabuza family, salah satunya saya, huehuehue (saya akui kalo saya adalah salah satu commercial break yang cukup sering muncul, ampunkan saya!) membuat keputusan di atas. Hmm, dengan adanya kepwar (keputusan warga) di atas, diharapkan para dosen yang akan mengutuk kami tidak jadi mengutuk kami, sebaliknya mendoakan kami akan cantik dan cakep selalu, diberi tambahan uang jajan dari orang tua, dan lulus tepat waktu (karna mereka sudah bosan melihat kami), amin!
Selain membuat warga gabuza family lebih on time, membuat dosen senang, upeti yang diperoleh juga bisa menambah pemasukan kas negara, hehehehhh! Lumayan... Asal jangan sering2 aja bayar upeti, nanti warganya bisa jatuh miskin.
Nah, apakah hal di atas akan sukses? Sukses membuat warga gabuza family on time atau sukses membuat beberapa warga gabuza family jatuh miskin? kita lihat saja nanti!